Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 25 Juli 2013


Anak yang di Muliakan dan Memuliakan
Oleh :sutihat rahayu suadhi

Berdasarkan media online wikipedia, anak yatim adalah seorang anak yang tidak memiliki ayah, sedangkan anak piatu adalah anak yang tidak memiliki ibu. Serta yang disebut anak yatim piatu adalah seorang anak yang tidak memiliki ayah dan ibu. Setelah membaca pengertian tersebut, saya kemudian mencari definisinya menurut Syari’at Islam.
Menurut istilah dalam syariat Islam, yang dimaksud dengan anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum dia baligh. Batas seorang anak disebut yatim adalah ketika anak tersebut telah baligh dan dewasa, berdasarkan sebuah hadits yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas r.a. pernah menerima surat dari Najdah bin Amir yang berisi beberapa pertanyaan, salah satunya tentang batasan seorang disebut yatim, Ibnu Abbas menjawab: isebut yatim, Ibnu Abbas menjawab:

وكتبت تسألنى عن اليتيم متى ينقطع عنه اسم اليتم ، وإنه لا ينقطع عنه اسم اليتم حتى يبلغ ويؤنس منه رشد
( رواه مسلم )

 “Dan kamu bertanya kepada saya tentang anak yatim, kapan terputus predikat yatim itu, sesungguhnya predikat itu putus bila ia sudah baligh dan menjadi dewasa.
Seharusnya keinginan menanggung anak yatim sedemikian besarnya sebagaimana anak muda diatas. Sangat disayangkan jika ada orang yang sudah bekerja namun tidak menyisihkan dana untuk anak yatim. “Jika Anda sudah bekerja dan berani menyiapkan posting tersendiri untuk anak yatim, itu bagus sekali. Betapa beruntungnya Anda.” ucap Ustadz Bachtiar Nasir pada kelas Tadabbur Kamis malam, Surat Al-Baqarah ayat 83. Kemudian Ustadz yang sering menyampaikan tema kajian penyucian jiwa itu melanjutkan: “Merugi besar jika ada orang yang sudah bekerja namun tidak memiliki posting tertentu untuk anak yatim.”
Kemuliaan seorang hamba tidak hanya terkena pada pihak yang menanggung kehidupan anak yatim secara langsung. Pihak yang tidak mampu menyantuni dengan materi namun dengan gigih mencarikan pihak lain yang bisa menanggung anak yatim, maka rahmat Allah tercurah juga padanya.
Jangan ragu untuk menempuh jalan ini bagi orang-orang yang ingin melembutkan hatinya. Tak tanggung-tanggung Allah memberikan kemuliaan pada hamba-Nya yang mau perduli pada anak yang telah kehilangan orang tuanya. Hal ini terutama berpengaruh pada kedekatan pada Allah SWT. Bukankah nikmat beriman itu merupakan setinggi-tingginya kenikmatan?
Ada sebuah hadits yang sangat mulia sekali ini menunjukkan betapa besar keutamaan dan kebaikan orang yang meyantuni, mem-backup dan memberi penghidupan terhadap anak- anak yatim. Hadits tersebut bahkan oleh imam al-Bukhari disematkan dalam bab: keutamaan orang yang mengasuh anak yatim.
Rosuulullah ‘alaihissholaatu wa sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat beliau Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu;

Yang artinya: “Aku dan para penanggung (kebutuhan) hidup anak-anak yatim, di syurga begini (kedekatannya)”, kemudian beliau ‘alaihissholaatu wa sallam berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, serta agak merenggangkan keduanya.

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim,. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin." (QS.Al-Maa'uun:1-3)
Islam memberikan kemuliaan yang besar jika kita senang mengasuh dan menyantuni anak yatim. Dan ditegaskan oleh Rosulullah SAW dalam salah hadits yang diriwayatkan Baihaqi: ”Rumah yang paling disukai Allah adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang dimuliakan” Apabila kondisi rumah tidak memungkinkan untuk mengasuh mereka, cukuplah dengan cara menyantuni kehidupan mereka.
Manfaat Menyantuni Anak yatim ;
Saya pernah membaca dalam republika, Menurut Prof Dr KH Achmad Satori Ismail, ada beberapa hak anak yatim yang harus dipenuhi oleh masyarakat yang ada di sekitarnya. Karena menurut syariat Islam, ada beberapa kemuliaan apabila kita menyantuni anak yatim. Kemuliaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Berbuat baik dan menyantuni anak yatim merupakan amalan yang paling utama dan paling suci (QS al-Baqarah [2]: 177). Menurut agama Islam, perbuatan menyantuni anak yatim akan mendapat surga (QS al-Insan: 8-22), sedangkan apabila kita tidak menyantuni anak yatim maka kita akan mendapat dosa besar dan masuk neraka (HR Bukhari dan Muslim).

2. Rumah yang paling baik adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang dimuliakan, dan sejelek-jelek rumah adalah rumah yang ada anak yatim, namun dihinakan. Jadi apabila kita memiliki saudara dan kondisinya sudah menjadi anak yatim, sebagai keluarga kita wajib menyantuninya dengan benar dengan memperhatikan kebutuhannya, baik kebutuhan material tapi juga aspek pendidikan, ekonomi, sosial, dan spiritual.
Dalam sejarah, Rasulullah SAW dikisahkan punya kedekatan hubungan dengan orang-orang miskin, termasuk anak-anak. Bahkan, ketika masuk ke dalam suatu majelis, Rasulullah memilih duduk dalam kelompok orang-orang miskin.
Rasulullah bersabda, “Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah SWT akan mendandani/menghiasinya pada hari kiamat. Allah mencintai terutama setiap rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barang siapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di surga.”

***
Tentang Dia yang Merindukan Ayahnya

            Saya ingin bercerita sedikit tentang kerinduan seorang anak yang telah ditinggal pergi ayahandanya ke sisi ALLAH SWT atau bisa dibilang anak yatim meskipun usia mereka sudah mencapai baligh atau seperti yang dijelaskan  diatas. Mereka seorang sahabat yang luar biasa menjadi panutan bagi hidup saya, seseorang yang mempunyai kontribusi besar untuk sesamanya. Yang pertama, adalah seorang ustadz muda berusia sekitar 24 tahun.
 Saya mengenal Dia sekitar setahun lalu. Dalam satu tahun terakhir saya banyak belajar tentang kehidupan seseorang yang biasa saya panggil dengan sebutan kakak. Kantor dia berada dilantai dua kantor tempat saya bekerja. Awalnya saya sama sekali tidak tertarik dengan dia yang biasa hanya berlalu dihadapan saya. Dia begitu biasa itulah yang ada dibenak saya saat itu, tidak ada yang menarik. Sampai suatu saat saya membaca tulisan-tulisannya di catatan pada akun jejaring social miliknya. Yang saya tahu, dia seorang pekerja keras dan begitu mencintai penciptanya. Saya mendengar cerita tentangnya dari seorang sahabatnya. Tentang bagaimana ia berusaha keras untuk kehidupannya.
Mendengar cerita-cerita tentangnya tumbuh kekaguman didalam hati dan membuat saya ingin tahu lebih banyak tentang sahabat saya ini. Saya berusaha mencari informasi tentang dia, bagaimana aktivitasnya dan apa saja yang dilakukannya. Ternyata dia masih seorang mahasiswa yang bekerja di tiga tempat dalam kesehariannya, saya tahu itu dari atasannya yang bercerita sedikit. Sahabat saya ini pun aktif dalam berbagai aktivitas keagamaan di kampus maupun lingkungannya. Saat mendengar semua tentang dia, saya memikirkan banyak hal terutama tentang kehidupan saya selama ini. Suatu kali saya pernah mendengar bahwa sahabat saya ini seorang anak yatim, dia sudah ditinggal oleh ayahnya entah sejak umur berapa tahun.
Saya terus saja berfikir, begitu ingin mengenal sosok ayahandanya. Sungguh beliau adalah orang yang luar biasa karna telah melahirkan anak seperti dia, mendidiknya dengan begitu baik. Saya yakin sang ayah telah ditempatkan di sisi ALLAH dalam surganya dalam kebanggaannya. Sekalipun saya hanya orang asing yang tak pernah tahu seperti apa jalan yang harus dilalui olehnya, tapi saya tahu dia begitu mencintai penciptanya sekalipun tak banyak kata yang keluar dari mulutnya.
Saya sangat menghormatinya dan ingin belajar banyak darinya. Dia hanya seorang anak yang merindukan ayahnya, serta menjaga hati ibundanya. Baginya melakukan keshalihan adalah caranya berbakti kepada orang tuanya, mencintai mereka. Sekalipun saya pun tahu terkadang kerinduannya kepada sang ayah begitu rapat dia simpan didalam hatinya. Dia hidup dengan baik, dalam pengajaran yang baik, dalam lingkungan yang baik bahkan memotivasi seseorang untuk berbuat baik sekalipun kita harus memahami maksudnya, kadang cara yang diberikan harus kita logikakan. Tapi untuknya saya ingin mengucapkan terima kasih banyak, sekalipun tidak bisa mencapai seperti apa yang dia lakukan tapi saya ingin melakukan yang terbaik untuk hidup saya, untuk orang-orang yang mengasihi saya yaitu kedua orang tua saya. Dalam segenap hati saya berdoa kepada ALLAH agar saya bisa menjadi seorang anak yang mampu membawa kedua orang tua saya ke sisi ALLAH, dan meletakan syurga diatas kaki mereka.

  • Iha Ginichi Kou Kii  -
    Aku selalu berdoa untuknya, dia hanya lelaki sederhana yang memimpikan hal besar. Caranya mencintai penciptanya, mengajarkan saya banyak hal. Semoga dia selalu dalam nanugan kasih Allah. Dan selalu berada dalam jalan kebaikannya. mungkin seperti itulah caraku berterimakasih dengan terus mendoakannya. Subhana robbika robbil'izzati 'ama yasifun. walhamdulillahi rabbill'alamin.



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Iha Al-banna Manhaj - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -