Popular Post

Posted by : Unknown Rabu, 18 Juni 2014



Kitano terus memandangi gadis itu, seakan pernah mengenalnya begitu lama, tapi mana mungkin sejak kecil bukankah dia sudah di Amerika walaupun ia dilahirkan dijepang. Tapi hatinya terus saja bergumam, seakan kerinduannya luruh. Mungkin ada yang salah dengan otaknya, pikir kitano.

Lena melihat lelaki itu terus memandangnya dari sebrang sana, ia kembali menyeruput expresso yang hampir habis. Dikedai kecil itu, lena menghabiskan kesedihannya. Ia tahu, kitano tidak mengingatnya. Lelaki itu bahkan mungkin tak pernah ingat dengannya. Setahun adalah waktu yang cukup bagi kitano untuk tidak mengingat yang seharusnya dilupakan. Lena melirik jam tangannya, waktu menunjuk pukul 17:15, ia menghabiskan minumannya dan segera membayar lalu meninggalkan tempat dimana ia sempat berdau tatap dengan kitano.

Perlahan gadis yang dilihatnya dengan perasaan yang seakan sesak menghilang. Kitano berusaha mencari kemana gadis itu pergi. Matanya berputar dan tubuhnya bergerak gelisah. Seseorang memegang tangan kitano, seakan ingin menghentikan kegelisahan lelaki itu.

Aku melihat seseorang, sepertinya aku mengenal orang itu..?"Jelas kitano pada Hana yang memegang lengannya erat

Mana mungkin, kau baru kembali kesini, dan tidak ada yang kau kenal disini kitano mungkin itu hanya pikiranmu saja.."Bantah hana

Kukira begitu.."Desis kitano

Hana dan Kitano bergegas menuju Apartemen Kitano, perjalanan yang cukup panjang membuat tubuh mereka harus segera diistirahatkan. Senja kini berganti malam, pemandangan kota yang selalu tampak indah. Musim semi selalu membawa kehangatan ditempat itu.

***
by Iha Al-banna Manhaj

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Iha Al-banna Manhaj - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -