TENTANG HUJAN – audrey & kaelan
oleh :[iha albanna manhaj]
Hari itu hujan datang di bulan juni seperti tahun-tahun sebelumnya. Audrey selalu menyukai hujan. Diantara hujan itu kenangan akan kaelan menguap satu-satu dimemoribilianya. Butiran bening mengambang dikelopak mata audrey. Kesedihan itu datang dalam hujan yang membasahi jemari tangannya yang menengadah . Perlahan rintik air hujan mulai mendinginkan hatinya, kaelan memang bukan hal sederhana yang bisa audrey lupakan. Berapa lamapun waktu yang mengganti hujan kemusim berikutnya tak bisa mengubah begitu saja perasaannya. Audry eselalu bahagia saat memoribilia itu membawanya pada kenangan akan kaelan yang tanpa ia sadari senyumnya mengembang dipangkal bibirnya.
Betapa dua hati itu bertaut dalam ketidaktahuannya, hanya hujan yang tahu seberapa rindu itu lebih banyak dari air yang jatuh dari langit. Betapa kesedihan itu terus saja bergulir dihati mereka, tentang cinta, tentang hujan, tentang kita.
***
Hari itu hujan terakhir dibulan juni, entah gadis berparas manis itu ingin pergi kesuatu tempat. Audrey dalam kesederhanaannya, tidak berlebihan namun tetap terlihat anggun. Balutan dress hijau panjang dengan kerudung ta’aj yang membuatnya terlihat lebih cantik, ya begitulah drey. Tempat itu adalah taman di pinggir kota yang pernah drey datangi dengan kaelan . Taman yang tak seindah surga, bahkan tidak terlalu terurus. Namun tanaman liar dan segala sesuatu yang ada ditaman itu tampak indah dimata drey , masih sama seperti dua tahun lalu saat ia bersama kaelan bersenda ditempat yang sama. Mawar liar, ilalang kering, rumput-rumput liar tak drey rasakan berbeda hanya sekarang tak ada lagi kaelan , mungkin tidak akan pernah ada lagi memoribilia yang sama. Duduk sendiri di kursi yang usang , tempat dimana ia duduk bersama kaelan . Termenung melihat langit yang saat itu teduh, mawar liar yang menyisakan kerinduan yang dalam . Audrey ingat saat itu kaelan pernah mencarikannya setangkai mawar liar ditempat itu , mawar yang masih ia simpan sampai sekarang .
Hari itu hujan terakhir dibulan juni, entah gadis berparas manis itu ingin pergi kesuatu tempat. Audrey dalam kesederhanaannya, tidak berlebihan namun tetap terlihat anggun. Balutan dress hijau panjang dengan kerudung ta’aj yang membuatnya terlihat lebih cantik, ya begitulah drey. Tempat itu adalah taman di pinggir kota yang pernah drey datangi dengan kaelan . Taman yang tak seindah surga, bahkan tidak terlalu terurus. Namun tanaman liar dan segala sesuatu yang ada ditaman itu tampak indah dimata drey , masih sama seperti dua tahun lalu saat ia bersama kaelan bersenda ditempat yang sama. Mawar liar, ilalang kering, rumput-rumput liar tak drey rasakan berbeda hanya sekarang tak ada lagi kaelan , mungkin tidak akan pernah ada lagi memoribilia yang sama. Duduk sendiri di kursi yang usang , tempat dimana ia duduk bersama kaelan . Termenung melihat langit yang saat itu teduh, mawar liar yang menyisakan kerinduan yang dalam . Audrey ingat saat itu kaelan pernah mencarikannya setangkai mawar liar ditempat itu , mawar yang masih ia simpan sampai sekarang .
“Audrey…..!!”
Suara itu tidak asing ditelinga drey, kaelan. Suara merdu kaelan memecahkan keheningan ditempat itu. Audrey perlahan membuka matanya yang sedari tadi terpejam . Kaelan, dihadapannya dengan senyuman yang masih sehangat dulu, Hanya tubuhnya lebih kurus sekarang. Kaelan mendekat kearah gadis yang tengah menahan tangis kesedihannya, drey masih tak percaya tentang kaelan yang kini tepat berada dihadapannya.
“Sudah lama tidak bertemu…!!” desis kaelan memulai bicaranya.
Audrey mengangguk, dengan tatapan kesedihan dimatanya. “Ia, sudah lama sekali..!!”sambut audrey
“Tempat ini sudah banyak berubah !!” Bagaimana kabarmu drey ??” tanya kaelan canggung
“Tidak juga, tempat ini jauh lebih indah sekarang. Meskipun tidak terurus karna disini kita bisa merasakan seperti apa hening dan kesendirian. Kabarku baik kay, kamu sendiri gimana ??”
“Ditempat ini memoribilia kita bisa terbang bebas, semuanya menjadi lebih sederhana bukan . Kebahagiaan itu, kesedihan itu, dan perasaan-perasaan yang hampir tak pernah berdamai akan tenang disini. Seperti yang kamu lihat, aku pun baik drey …” senyum kaelan mengembang dipangkal bibirnya menatap drey dalam-dalam.
Audrey tersenyum tipis sembari menenangkan hatinya. Ini bukan mimpi, kaelan ada dihadapannya, ia bisa mendengar suaranya, wajahnya dan senyuman kaelan yang begitu ia rindukan .
Mereka hanya saling mengingat memoribilia ditempat itu. Suara tawa yang menyelingi pembicaraan audrey dan kaelan. Meski kecanggungan itu masih menjaga jarak diantara mereka tapi tidak mengurangi kebahagiaan yang menaungi hati keduannya. Kamu tahu pertautan perasaan antara dua orang yang saling merindukan, dan mati-matian menahan hasrat untuk bertemu, pada akhirnya tuhan yang mempertemukan dengan cara yang tak bisa terduga. Do’a itu selalu sampai, tuhan mendengarnya dan menyimpannya untuk saat yang tepat.