Popular Post

Posted by : Unknown Selasa, 17 Juni 2014


Namaku patriciolli, sejenis wortel. Usiaku kini menginjak 15 tahun. Aku ini pemimpi yang hebat, aku selalu menembus batas impian yang paling tidak mungkin sekalipun. Aku ini memang tidak banyak menemukan dunia dari sejenis wortel, aku ingin melangkah keluar dengan keyakinan bahwa kelak aku akan kembali merubah pikiran para wortel yang hidup hanya menunggu mati atau menunggu ditindas lalu kemudian mengutuk penuh amarah tanpa berbuat apapun. Karena itu, aku patriciolli, akan menjadikan impian-impian itu mengepak bagai rajawali dan bersuara dengan lantang agar mereka melihatku, dan berubah.

Sahabatku bernama kubika, sejenis kubis. Usianya tiga tahun diatasku. Kubika adalah anak yang cerdas, namun selalu berfikir dengan logika, entah itu kekurangan atau kelebihannya. Tapi dia terlalu berani, seolah memiliki kekuatan super seperti superman atau power ranger. Karena biasanya dia bertingkah seperti manusia yang memiliki dewa athena, dimana saat hujan dia seolah menjadi hulk atau seseorang yang mampu meruntuhkan gedung paling tinggi. Begitulah kubika, pikirannya begitu menarik.

Dan yang lain, bernama Afilioken. Dia sejenis Jagung. Usianya dua tahun dibawah kubika. Afilio adalah anak yang sangat cerdas. Berfikir panjang, dan selalu bertindak hati-hati. Gayanya seperti professor, hobinya membaca alam dan meneliti kehidupan. Afilio jarang tersenyum namun memiliki senyuman yang khas, diantara kami, dialah yang paling bijak. Namun kadang terlihat membosankan, afilio terlalu berfikir sebagai dirinya dan tak banyak bicara. Sekalipun afilio seorang lelaki, dia rapih dan memperhatikan betul setiap geriknya, bisa dibilang terlalu perfect. Tapi ada hal-hal yang menarik ketika kita tahu bagaimana cara berfikirnya.

Terakhir, Namanya Rekcolea. Dia sejenis paprika. Diantara kami Lea adalah yang paling cantik. Warnanya juga paling menarik. Tapi tahukah kalian, lea juga yang paling tidak percaya diri. Menurut lea diantara kami dialah yang paling tidak pintar. Lea banyak berfikir tentang dirinya, sekalipun begitu dialah yang paling keras belajar. Pringai lea kurang begitu baik, Moodnya selalu naik-turun dan dia selalu saja plin-plan. Tapi ada yang istimewa dari gadis ini, karena lea adalah yang selalu berfikir positif saat kami bertiga berasumsi tentang sesuatu, bagi lea semua hal itu sederhana.
Cut—
Next
Patricillio tersesat dihutan, bagaimana dengan Afilioken yang kini sedang mengumumkan hasil penemuannya dibalai kota. Kubika bersama Lea sedang menikmati langit di atas gunung.

Patricillio, hanya terduduk di kayu besar yang menghalang panjang sambil berfikir. Hari sudah sore dan perutnya terasa lapar, tak ada makanan yang bisa dia makan. Tak sepatah kata keluar dari mulut anak itu, karena saat dia bicara perutnya akan semakin lapar. Berharap saja tak cukup, lalu patricillio berdiri, berjalan, berkeliling hutan. Hutan ini luas, dan pasti memiliki banyak makanan di alam, ia hanya harus mencari. 

Afillioken, bergegas pulang dengan wajah yang sedikit muram. Karena saat hari penting tak ada satupun sahabatnya yang datang di acaranya. Tapi dia tetap tenang, hatinya tetap dingin. Penemuannya mampu memukau seluruh yang hadir. Hanya saja, rasanya sedikit aneh, pikirannya terhenti pada nama patricillio. Tidak biasanya, sahabatnya itu tidak datang, kemana dan apa yang terjadi.

Kubika dan Lea, menuruni gunung. Hati mereka seperti senja, begitu bahagia. Melihat alam dan keindahan yang tuhan ciptakan adalah bagian dari tugas mata mereka. 

Sementara, Patricillio masih berkeliling mencari makanan. Ia menemukan banyak tanaman, dan ada sebagian yang bisa mengganjal perutnya. Petualangan dimulai untuk patricillio. Ia yakin dihutan bukan hanya banyak makanan tapi juga banyak binatang buas. Hari sudah petang, mentari mulai berganti hitam malam. Dan ia bersiap melangkah, menapaki malam tanpa tahu kemana langkah kakinya akan berhenti. 
— by : Iha Al-banna Manhaj 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Iha Al-banna Manhaj - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -