Popular Post

Posted by : Unknown Senin, 16 Juni 2014

oleh :Iha albanna manhaj


Keno ingin berhenti memikirkan nandira, hatinya sudah lelah sekarang. Sudah seminggu keno tak pernah keluar dari galeri lukisannya. Luka yang kini menganga dihatinya tak sanggup untuk hanya sekedar ia balut dengan senyum kecil. Nandira telah memilih jalan bertahan bersama agatha, lelaki yang selama dua tahun terakhir hanya menggoreskan luka dihatinya. Sementara keno tak pernah berhenti menghapus luka itu, luka nandira.
Cinta nandira untuk agatha, lebih dari istimewa. Ternyata cinta itu begitu mengerikan sehingga mampu membuat seseorang bertahan sekalipun tak ada kebahagiaan seperti dalam arti cinta yang sesungguhnya. Gadis itu, nandira selalu menangis setiap kali gatha bersikap kasar, memukulnya atau bertindak tidak selayaknya orang yang mencintai nandira. Tapi untuk kesekian kali nandira selalu memaafkannya, katanya tidak apa-apa bukankah manusia selalu berbuat salah dan suatu saat pasti dia akan berubah.
Keno, sahabat nandira sejak masa kuliah diam-diam menyimpan perasaan pada gadis itu. Sudah hampir lima tahun perasaan itu terpendam dalam lumpur hati keno. Lelaki itu seperti malaikat tanpa sayap bagi nandira. Keno selalu ada untuknya, dalam keadaan apapun. Sudah tiga tahun nandira melenggangkan janji dengan agatha sebagai sepasang kekasih. Lelaki bernama agatha itu, lelaki paling popular dikampus, senior nandira, lelaki pertama yang membuat gadis itu jatuh cinta. Tahun pertama nandira masih mengepakan sayap dan menyunggingkan senyum kebahagiaan yang selalu keno lihat mengembang dibibir gadis itu. Semuanya berubah, gadis itu tak pernah tersenyum bahkan keno terlalu sering melihat nandira menangis. Agatha bukan terlihat seperti orang yang mencintai nandira setelah setahun kebersamaan mereka. Tapi gadis itu bertahan karena nandira selalu yakin agatha tetap seseorang yang ia kenal tiga tahun lalu sekalipun kenyataannya tidak pernah berbicara demikian.
***
Aku mencintainya itu lebih dari cukup..”ucap nandira getir
Jangan bodoh nan, dia tidak pernah mencintaimu, dia selalu menyakitimu seperti ini..”sekal keno
Aku sudah cukup terluka ken, aku yakin aga pasti berubah, aku hanya harus lebih kuat..”desis nandira
Keno kembali mengepalkan tangannya, ini untuk kesekian kali ia melihat nandira menangis dan untuk kesekian kalinya mendengar ucapan yang sama dari mulut nandira. “Cinta”, ia bertahan karena kata sederhana itu. Apakah cinta itu begitu mengerikan. Keno mengerti karena dia pun mencintai nandira, dan tetap disampingnya sekalipun gadis itu jelas-jelas hanya mencintai agatha. Ini memang bodoh, cinta seakan melumpuhkan logika.Keno merangkul sahabatnya itu, dan nandira kembali menangis.
***
Pagi itu mendung seperti hari kemarin, ini musim hujan akhir tahun. Nandira tidak menyukai hujan begitupun keno sekalipun tidak membencinya. Kini suara mereka mengecil dibawah tungku kayu bakar penghangat tubuh dirumah nandira. Nandira menggulungkan selimut ketubuhnya, keno pun demikian. Suara diantara mereka hampir tak terdengar. Hanya senyum kecil yang menyungging dibibir keduanya.
Sudah berapa lama kita seperti ini, waktu begitu cepat berlalu, kita tumbuh begitu cepat..” desis keno memecahkan keheningan
Empat tahun..” jawab nandira
Minggu depan aku berangkat ke Jerman..”
Nandira kini berbalik menatap keno, tajam dan penuh kemarahan. “Jerman”, kau bercanda kan, ini bohong kan ?? ucap nandira tak percaya
Aku harus pergi minggu depan, sebelumnya ada yang ingin aku katakan, sebuah pengakuan ??”
Apa ..??”
Aku ingin menceritakan sebuah cerita untukmu nandira. “Ada seorang lelaki, dia jatuh cinta pada seorang gadis pada pandangan pertama. Gadis itu gadis yang pintar dan manis, dia pun begitu tenang. Gadis itu teman pertama yang dia kenal saat orientasi mahasiswa baru. Gadis itu tak pernah tahu tentang perasaan lelaki itu. Entah seharusnya lelaki itu tidak pernah menjadi seorang pengecut tapi pada akhirnya lelaki itu menyerah pada dirinya sendiri, dan berdiri disamping gadis itu hanya sebagai seorang sahabat. Perasaan itu sudah lima tahun diam-diam membekukan hatinya. Dua tahun terakhir, gadis yang dicintainya sering sekali menangis karena seorang pangeran. Dan lelaki itu hanya terus menjaganya dan menyeka setiap butir air mata yang jatuh tanpa peduli betapa menyakitkannya hal itu. Lelaki itu, aku nandira.
Nandira terdiam beberapa saat, butiran bening mengambang dikelopak matanya. Dia menatap keno, tatapan yang tak pernah sedalam itu keno rasakan. Keno kembali menyeka air mata nandira. 
"Aku baik-baik aja nan, aku hanya ingin kamu tahu aku akan selalu menjadi seseorang yang mencintaimu.."
"Maaf ken, karena aku tidak tahu selama ini aku sangat menyakitimu.."
Keno menggeleng, 
"Minggu depan aku berangkat, Aku lanjut S2 ku dijerman. Awalnya aku ingin memberitahumu lebih cepat tapi aku fikir sekarang waktu yang tepat. Boleh aku bertanya sesuatu ?
Nandira mengangguk, tak sepatah katapun keluar dari bibirnya. Entah sepedih apa hatinya sekarang, sekalipun dia tak ingin keno pergi tapi nandira tak bisa menghentikannya.
"Apakah kau tak bisa berpisah dengan agatha, apakah kau begitu mencintainya ? Aku tidak suka melihatmu menangis, dam aku tak bisa berhenti mengkhawatirkanmu..
"Aku mencintanya, dan aku baik-baik saja ken. Aga pasti berubah, aku hanya harus lebih kuat dari keadaan yang menghimpitku..
Keno tersenyum. Kalau begitu aku senang mendengarnya. Jaga dirimu baik-baik..”Kata terakhir yang keno ucapkan sambil mengelus pucuk rambut nandira
———-
Next - 
Nandira oleh Iha Al-banna Manhaj

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Iha Al-banna Manhaj - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -