Popular Post

Posted by : Unknown Senin, 16 Juni 2014


 Al, hujan turun hari ini. Sejak kemarin aku merapalkan doa pada tuhan kita dipenghabisan malam. Dan hujanpun dia berikan untuk hatiku yang kini segersang kemarau. Sudah lama kita menjadi asing, kau berdiri ditempat yang tak bisa kulihat. Sebelumnya aku masih merasakan desah nafasmu menguap diudara, wanginya menghangatkan seluruh kerinduan yang membekukan hatiku.
Angin menggerakan dahan-dahan pohon, ara menari didepan sana, tak ada yang berbeda, malam selalu menuju peraduannya dengan suara daun-daun yang berebut bicara. Aku hanya diam, sambil menguapkan seluruh kenangan yang tercecer diantara semak dan belukar. Aku kembali menatap bulan yang diam-diam menyelinap pergi, masih ingin kuceritakan malam kemarin.
Al, aku tahu kita tak pernah menjadi sepasang mata yang saling memandang. Kita hanya bertemu dalam kerinduan yang erat mendekap tubuh kita, sehingga terasa sesak. Cinta itu tak pernah bertaut dalam selinap malam atau pada muara pagi yang menggantungkan embun dipucuk dedaunan. Dan hujanpun turun diantara riak-riak kerinduan ini. Kau masih tak bergeming dan aku hanya menyentuh dinginnya. Tanpa tahu apa arti hujan itu bagimu.
 
— #Al - oleh Iha Al-banna Manhaj

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Iha Al-banna Manhaj - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -