Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 30 Mei 2013


Tentang Gadis kecil

oleh Sutihat rahayu suadhi (Iha Ginichi Kou Kii )
Ketika darah itu mengalir dari pangkal bibirnya yang kecil. Kemudian menjadi darah segar yang terus saja menyapa kerongkongannya yang kering. Ia muntahkan dengan rasa takut yang menyelinap. Ya, dia tak boleh menunjukan ketakutannya meski dia tahu betul kondisinya sudah sangat parah. Tak ada yang bisa dilakukannya selain menggunakan sisa-sisa waktu yang dimilikinya dengan menanam kebaikan-kebaikan yang indah, seperti yang tuhan berikan padanya. Dan hanya amal-amal kecil yang mampu dia persembahkan pada penciptanya.

Rasa sakit yang sama seperti sebuah pengulangan. Pengulangan yang sangat menyakitkan, dimana semua rasa lelah dan keputusasaannya harus segera menepi. Dia hanyalah makhluk tuhan yang kecil, yang sempurna dalam ketidaksempurnaannya.

Meski terkadang rasa sakit itu mencekiknya tanpa ampun, mengingatkannya akan batas waktunya didunia ini. Dia tahu betul prihal kematian biarlah hanya allah yang mengetahui tepatnya.
Tapi didunia ini dia tak hidup sendiri. Disana ada orang-orang yang ikhlas menerimanya, tulus mengasihinya, dan memberikannya kehidupan yang sangat ia syukuri. Doa itu dirapalkannya setiap sepertiga malam ." Tuhan, terimakasih untuk penerimaan yang utuh, untuk kehidupanku selama duapuluh tahun terakhir, terimakasih untuk memberiku orang-orang yang ikhlas. Aku mohon berikanlah keikhlasan untuk merek...?". Begitu lirih dirapalkannya tapi terdengar seperti suara petir. 
-tentang gadis kecil-

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Iha Al-banna Manhaj - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -