Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 30 Mei 2013


Penantian Hujan

oleh: Sutihat rahayu suadhi
penantian hujan
Bahagiakah kita dengan keadaan kita sekarang ??"
Mungkinkah perasaan itu hanya ambigu ??
Aku tidak ??"
Cemburuku membawaku pada keinginan untuk memilikimu seutuhnya. "
Tapi kau hanya menganggapku suatu masa didalam hidupmu yang sudah harus berlalu. Dan aku masih menganggapmu hujan pada musim berikutnya yang pasti akan datang membasahi tanah-tanah gersang penantianku.

Taukah kau selalu membuatku bertanya bagaimana hati itu, bagaimana dia menempati ruangan kosong didalam sana. Kadang aku ingin tahu, bagaimana kau menjalani hari-harimu. Pertanyaan itu tak bisa berhenti memukul-mukul kepalaku. Aku ingin tahu tentang hujan, tentangmu.

Aku merenda hari-hari tanpamu, dengan separuh jiwaku yang tak lagi utuh. Hari-demi hari berjalan begitu berat dan membebani. Entah lah ada yang berbeda didunia ini dalam kacamataku, entah itu apa tapi aku tlah kehilangannya. Semuanya tak lagi sama tak akan pernah sama. Karna musim hujan tahun lalu, tahun-tahun berikutnya pun tak akan pernah sama lagi.

Genap setahun,

Kini aku memasuki semester empat perkuliahan. Sudah setahun aku tak pernah bertemu lelaki itu, dia yang meninggalkanku. Tahun yang begitu melelahkan. Hatiku masih ingin menanti, masih percaya bahwa mungkin musim hujan berikutnya dia akan kembali. Meski kenyataan-kenyataan itu menamparku dengan keras. Lelaki itu, tak sekalipun datang untuk mengelus pucuk rambutku seperti biasanya. Atau keanehan-keanehanya yang membekukan kerinduanku. Sudah tak ada lagi , hanya kerinduan ini yang jejaknya terhaous hujan juni lalu.

Bagaimana keadaanmu??"

Apa kau bahagia dengan hidupmu sekarang ??"

sungguh, kau tak mengingatku tak sedikitpun ?"

Pertanyaan itu seperti keputusasaan dalam hamparan tanah tandus. Aku tak tau harus mencari jawabannya dimana. Tak ada setitik air yang bisa menghilangkan dahagaku akan cinta, cinta yang kunikmati dalam kepedihan hati, kehilanganmu.

***
Saat sedang berjalan-jalan disalah satu pusat perbelanjaan di kotaku. Aku melihat seseorang yang tak asing bagiku. Wanita itu, wanita yang kucemburui setahun lalu. Wanita yang kata lelaki itu, dicintainya. Otakku beku seketika, entahlah tapi aku ingin tahu keadaan lelaki itu dan mungkin hanya wanita itu yang tahu.

Kini aku tepat dihadapan wanita itu. Wanita itu menatapku dalam-dalam tapi bukan tatapan kebencian atau kemarahan dimatanya, disana dimata itu ada kesedihan yang tak bisa kujelaskan.

Aku mulai bertanya lagi, ada apa sebenarnya?? apa ada yang tidak kuketahui dan itu menakutkan bahkan lebih menakutkan dari sebuah penantian yang sia-sia??"

Belum sempat bicara, wanita itu memeluk tubuhku dengan cairan implusive yang mengambang dikelopak matanya. Aku menggeleng dan kujauhkan tubuh itu setelah cukup lama merasakan kehangatan hati wanita itu melalu pelukannya. Perasaan apa ini ??" gumamku.

"Maafkan aku kania, tolong maafkan aku ...!!"gumam wanita itu

"maaf ??"
aku bingung, aku disini berlari mengejarmu. Aku ingin tahu keadaan arian.. karna mungkin hanya kau tahu. Aku salah !!" ucapku terpatah-patah menahan tangis

" Tidak kania, tidak ada yang salah.??
Arian SAKIT, dan aku hanya sahabatnya bukan wanita yang dia cintai !!" Ungkap wanita itu.

Seketika jantung kania seakan berhenti berdetak. Apakah yang dia dengar adalah sebuah kebenaran . Kania ingin mendengar wanita itu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Sungguh , meski arian tlah menyakitinya tapi hati kecilnya selalu berkata ada yang tidak diketahuinya yakni sebuah kebenaran yang membuat penantian pada tempat yang seharusnya.


next step-- tawon

" Menanti Hujan Berikutnya "


{ 2 komentar... read them below or Comment }

- Copyright © Iha Al-banna Manhaj - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -