Posted by : Unknown
Rabu, 29 Mei 2013
Ketika aku mencintaiNYa .
oleh; Sutihat rahayu suadhy (Tawon)
Jika perasaan ini terlalu menyakitkan untuk kusimpan, kumohon lepaskanlah ia agar terbang bebas. Hapus hingga tak tersisa agar aku tak mengingat seberapa bodohnya aku yang bersembunyi sekian lama diantara rumput-rumput kering pengagum jiwanya. Aku ingin hentikan rohku yang terus berjalan menuju hatinya yang terus menjauh , agar aku tak lagi menangis dalam kesendirianku. Aku hanya sebutir debu, yang menghilang bersama udara tanpa makna baginya .
Dalam penantianku aku berharap dia akan setidaknya melihatku dengan binar matanya yang seperti cahaya lilin saat semua lampu disekelilingku padam. Tapi tak sekalipun, hanya tatapan dingin dari seorang yang selalu menari-nari didalam benakku dan seakan menjadi ribuan cambuk yang menghantam dadaku sampai rasanya menjadi begitu sesak seolah menghimpit ragaku.
Semua itu hanya menyadarkanku, betapa pentingnya dirimu. Tapi aku bisa apa , hanya bisa memandangmu dari jarak yang tak kau ketahui. Seperti ketika aku merindukanmu kemudian memandang langit dan membisikinya kata cinta yang berharap kau dengar dari sana, meski kau tak pernah tahu aku yang mengucapnya dengan air mata yang tak pernah kering .
Setidaknya sekali dalam hidupku , aku pernah mencintai seseorang. Dan aku bersyukur karna memiliki perasaan ini untuknya meski pada akhirnya aku harus melepaskannya karna aku hanya bayang-bayang yang tak pernah bisa dilihatnya, tak pernah disentuhnya.
Akan ada satu saat aku akan bertanya: Apakah mencintaimu adalah cara tuhan mencintaiku. JIka benar, izinkan perasaan ini mengalir atas namaNYA . Kau hanya akan kucintai karna NYA dan akan kuikhlaskan jika tuhan menghendakimu bukan untukku.