Popular Post

Posted by : Unknown Jumat, 14 Juni 2013

oleh: Sutihat rahayu suadhi

Paradigma sebagai ruang lingkup berfikir dan aktivitas menjadi variabel yang juga cukup signifikan membedakan ekonomi islam dan konvensional. Dan variabel inilah yang menunjukan kekhasan dan keunikan ekonomi islam sebagai sebuah entisitas ilmu dan aktivitas.

Ekonomi islam tidak dapat dipisahkan dari aktivitas ibadah memiliki regulasi yang karakteristik dan sumbernya sama dengan aktivitas ibadah. Paradigma ini yang kemudian menempatkan norma-norma islam menjadi variabel yang cukup menentukan dari segala aktivitas ekonomi manusia. Variabel tersebut diantaranya adalah Ke-esaan Allah SWT , Al-Qur'an sebagai sumber hukum tertinggi, keyakinan pada kenabian, keyakinan pada hari kemudian, dosa-pahala, dsb.

Smentara itu, ekonomi konvensional lebih mengedepankan pasar sebagai paradigmanya. Inovasi dan pengembangan aktivitas ekonomi kenvensional didasarkan pada optimalisasi bentuk pencapaian keuntungan yang bersifat individual secara bebas, tanpa memiliki batasan-batasan yang bersifat ideologi atau bahkan spritual orientasi pasar pada ekonomi konvensional sejalan dengan landasan filosofisnya yang menjadikan materi sebagai parameter. Isu moral dan akhlak berada pada koridor terbatas dalam interaksi sesama manusia yang dijabarkan dalam wacana etika, tanpa pernah menyinggung bahwa hal tersebutmerupakan bagian atau bahkan konsekwensi dari sebuah ideologi atau agama. Hal ini yang menjadi alasan utama mengapa kecenderungan pelaku pasar dalam sistem konvensional begitu konsumtif, materialistik , dan individualistik .

Analisis Teoritis Ekonomi Islam- Ali sakti 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Iha Al-banna Manhaj - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -