- Back to Home »
- Membangun Kembali Sistem Pendidikan Kaum Muslimin
Posted by : Unknown
Minggu, 16 Juni 2013
Oleh: Sutihat rahayu suadhi
Kutipan Buku "Membangun Kembali Sistem Pendidikan Kaum Muslimin - Dr. Hilmi Bakar Al mascaty
"Prof. SMN al – Alatas ; “Peradaban yang telah tumbuh
dari peleburan historis dari kebudayaan, filsafat, nilai, aspirasi yunanai dan
romawi kuno serta perpaduannya dengan ajaran yahudi dan kristen yang kemudian
dikembangkan lebih jauh oleh rakyatlatin, jemia, keltik dan nordik. Dari yunani
kuno diperoleh unsur-unsur filosofis dan epistemologis dan landasan-landasan
pendidikan dan etika serta estetika. Dari romawi unsur-unsur hukum dan ilmu
tata negara serta pemerintahan, dari ajaran yahudi dan kristen unsur-unsur
kepercayaan, religius dan dari rakyat latin, jermia, keltik dan nordik
nilai-nilai semangat dan tradisi mereka yang bebas dan nasionalis , mereka ini
mengembangkan serta memajukan ilmu-ilmu pengetahuan alam, fisika dan teknologi.
Bersama-sama rakyat slavia, mereka telah mendorong peradaban berat ke
puncak-puncak menara kekuatan, Islam juga telah memberikan sumbangan-sumbangan
pengetahuan, menanamkan semangat rasional dan ilmiah. Mereka telah melebur dan memadukan semua
unsur yang membentuk watak serta kepribadian peradaban barat. Peleburan dan
perpaduan yang berlangsung ini menghasilkan
dualisme yang khas dalam pandangan dunia dan nilai-nilai kebudayaan dan
peradaban. [43]
"Karna bagaimanapun peradaban
barat telah menghasilkan pengetahuan yang luar biasa dalam segala aspek
kehidupan dan sangat bermanfaat untuk kepentingan umat manusia. Itulah sebabnya
pengetahuan modern barat perlu diislamisasikan agar sesuai dengan kehendak dan
tujuan mulia ajaran islam." [46]
“Beberapa elemen dan konsep
kunci islam diantaranya adalah agama [din], manusia [insan], pengetahuan [ ilm
& ma’rifah], kebijaksanaan [hikmah], keadilan [ad’l], dsb.” [48]
“Sebagaimana diketahui
pengetahuan terdiri dari sains-sains ke
alaman [eksak] dan sains-sains sosial [humainika] maka dalam kasus seperti ini,
islamisasi pengetahuan perlu diberikan pengertian yang lebih jelas . Karna
sains-sains sosial-humainika yang telah dikemukakan barat saat ini pasti tidak
terlepas dari nilai-nilai mereka yang sakularis dan materialis . [56]