Popular Post

Posted by : Unknown Sabtu, 01 Juni 2013


LELAKIKU (Perempuan Yang Melukis Wajahmu )
Oleh : Sutihat Rahayu Suadhi
Sutihat rahayu suadhi -lelakiku

 Lelakiku , tak pernahkah kau menyadari seperti apa hujan yang turun membasahi bumi kita. Bumi yang pernah kita pijaki dengan langkah pasti menuju musim berikutnya. Dalam butiran bening yang langit hadiahkan pada semesta. kita menari dimusim ini, dimana wangi tanah basah menguap satu-satu seperti harapan kita. Hasrat hati kita merekah bak bunga-bunga.
Lelakiku, Aku tercipta dari tulang rusukmu yang senantiasa kau jaga. Kita dipertemukan untuk menjadi satu kesatuan yang utuh. Seperti akuyang berharap musim berikutnya kita masih bersama dalam nanungan asmara yangagung, yang akan kita bawa dialtar suci pernikahan, dimana kita berjanji padatuhan untuk setia sampai maut memisahkan, dalam suka dan duka dalam susah dansenang kita harus tetap dalam kebersamaan yang halal.

Lelakiku, taukah kau hatiku masih terus bergemuruh denganh ebatnya. Gemercik keraguannya terdengar seperti hujan sore itu. Hatimu kinitak lagi utuh, ada dua ruang disana. Masihkah musim berikutnya harapan kitatetap menjadi sebuah kenyataan yang indah. Dimana saat aku bisa mendampingimudalam seulas senyum kebahagiaan yang terus mengembang sepanjang hari hinggahari-hari berikutnya. Masih bolehkah aku berharap hari itu bukan hanya mimpiyang kubangun dari harapan-harapan kosong. Hujan berikutnya kita akan menjadisepasang kekasih yang bisa saling memeluk membekukan dingin yang  menyergap tubuh kita, dan kita bisa menikmati malam dalam kenikmatan surgawi.

Lelakiku, Bukankah wanita itu hanya orang asing yang akan menghancurkan mimpi yang telah kita bangun dengan cinta yang menggebu. Sudah musim-musim kita lewati dalam tatapan cinta tanpa satu kisipun yangmengusiknya. Saat musim gugur kita berjalan diantara bunga-bunga yangberguguran , kau erat menggenggam tanganku dan kita bergandengan sepanjang jalan dalam senyum penuh kebahagiaan.

Lelakiku, aku rancuh karna kita sudah tak memiliki hujan dalam kebersamaan. Kau yang diam dalam sejuta keraguanmu. Sudah tak ada kehangatan genggaman tanganmu, tak ada senyum yang saling bertemu dalam naunganasmara kita. Hanya sikap yang semakin dingin dan semakin dingin kurasakanmenusuk tulangku, menghancurkan mimpi-mimpi yang pernah terbangun denganindahnya. Kini kurasa satu-satu daun-daun berguguran didepan sana mengering dantergerus debu-debu. Hati itu memutih diujung senja, masih bisakah kusimpanmimpi-mimpi itu untuk esok dan esoknya lagi sampai hati itu kembali melihatkudalam tatapan kasih.

Lelakiku, aku masih menunggu hujan datang dimana kitaa bisamenari bersama didalamnya, diantara butiran bening yang langit hadiahkan untukdua jiwa yang menemukan jalan kebersamaan setelah badai menghancurkan setiapkeping hati itu, lalu pemaafan yang tulus diberikannya. Mungkin penantian inimasih akan panjang , atau hanya penantian yang sia-sia. Karna cinta itu aku sanggupmenunggu penghianatan itu mereda, sampai kau bisa melihatku seperti waktu itu.Saat musim gugur,musim semi, musim hujan, dan musim-musim yang terlalu indahuntuk hanya dibekukan dalam sebuah kenangan.

Lelakiku, cinta kita sesederhana hujan hari ini. Bersama pelangi kulukis wajahmu dalam ingatan yang tak pernah memudar meski kau bersembunyi menunggu hujan berikutnya kembali. Meski hujan berikutnya tak pernah menjadi hujan kita, aku akan menunggumu dalam keikhlasan waktu yangbergulir satu-satu menjadi sebutir debu halus yang akan menghilang tanpasepatah kata, terbawa angin.

Lelakiku, Setelah hujan ini berakhir kita tak tahu mungkin waktu yang kita lewati tak akan pernah sama lagi. Semuanya akan berbeda menjadi sekeping cerita yang hanya berbalut masa dimana ia harus berlalu. Hujan kita harus berakhir dimusim ini. Harapanku tentang kebersamaan kita , tentang indahnya janji yang akan kita ucapkan dihadapan tuhan kita, tentang hujan kita,semua harus kuhentikan.


--Tawon--

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Iha Al-banna Manhaj - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -