Popular Post

Posted by : Unknown Kamis, 13 Juni 2013

 IBUNDAKU TERSAYANG
Oleh: Sutihat R

Ibundaku tersayang

Rasanya sakit sekali...

Semalam aku menonton sebuah film tentang kasih sayang seorang ibu yang begitu besar terhadap anaknya. Sepanjang film itu berputar air mataku deras mengalir.

Ibunda adalah rahmat tuhan yang paling besar dalam kehidupan seorang anak. Tak ada satuhal pun yang mampu menggambarkan betapa istimewanya mereka. Penawar setiap kesedihan, pembeku setiap luka, dan pembagi duka yang paling hebat. 

Setiap kali berfikir aku akan pergi ketanah surga, meninggalkan wanita yang menghabiskan setiap detik dari waktu yang dimilikinya untuk memikirkanku lagi, itu membuatku setres. Bahkan aku tak bisa memintanya untuk tidak mengkhawatirkanku.

Setiap kali aku merasakan kepeduliannya yang sangat besar, seketika aku menjadi pusat pasi. Aku bertanya pada diriku "Apa yang bisa kulakukan untuk bidadari surga , ibuku ??". Katanya aku tidak perlu melakukan apapun , hanya harus terus hidup untuk ibunda, sekalipun waktu yang tuhan berikan tidak banyak. 

Setiap mendengar perkataan itu, hatiku semakin sedih. Ada ruang yang terasa semakin menghimpit dadaku. Aku bertekad untuk menghabiskan seluruh sisa waktuku untuk membahagiakan ibundaku sebelum aku harus benar-benar pergi meninggalkannya. 

Ibunda,
Aku hanya seorang anak yang mempunyai keterbatasan dalam diriku yang selalu kau khawatirkan. Caraku membahagiakanmu mungkin tidak benar, aku hanya tidak ingin ibunda merasakan sakit yang lebih besar dari pil pahit yang harus ku telan. Jika kau tahu sem,ua tentangku mungkin aku tidak bisa melihatmu tidur dalam kedamaian malam saat aku pulang mencari bekalku untuk pergi nanti.

Ibundaku tersayang,
Ku mohon hiduplah dengan baik, hanya doa yang kurapalkan dalam penghabisan malam agar setelah aku pergi, tuhan tetap menjagamu dalam kasih yang selalu utuh. Menjadikan ibunda penghuni surganya kelak. Jangan sedih saat aku pada akhirnya tak mampu berdamai dengan rasa sakitku dan tuhan memanggilku kesisinya. Sebelum itu bolehkah aku mencium keningmu, Aku bahagia karna terlahir dari wanita yang tegar, yang menangisiku sepanjang hari, dan mendoakanku sepanjang malam.

Untukmu, aku kan hidup seribu tahun lagi,
Tuhan, ku kirimkan surat kecil untukmu melalui angin sore ini. "Tuhan, berikan aku waktu sedikit lebih lama, untuk ibundaku". 

Ibunda selalu menyiapkan semua yang kubutuhkan. Kadang sering mengabaikan ayah, dan itu membuatku setres.Tapi itulah ibunda, selalu menjadikan aku sebagai prioritas, Apapun akan dia berikan, itu yang membuatku tak pernah mengatakan apa yang aku inginkan karna aku tahu bunda akan mengabulkannya.

Setiap kali melihatmu, tahukah buda, aku begitu sedih. Tapi aku tak ingin bunda tahu tentang kesedihan yang kusimpan selama tiga tahu terakhir. Pernah suatu malam, aku melihatmu merapalkan do'a begitu khusyu dua hari setelah aku terbangun dari koma.Aku melihatmu menangis di hadapan tuhanmu dan meminta kepadanya agar tuhan memberiku umur panjang. Aku menggigil, aku masih berdiri dibalik pintu kamarmu. Hari itu aku tahu, tidak ada seseorang yang menyayangiku sebesar ibundaku. 

Ibundaku sayang,
Setelah hari itu aku berjanji , aku akan sembuh, karna aku tidak ingin melihatmu menangis lagi. Aku akan lebih kuat dan terus hidup untukmu sehingga kita akan terus bersama sampai musim berikutnya.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Iha Al-banna Manhaj - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -