- Back to Home »
- Aku Tahu Rasanya - Menunggu
Posted by : Unknown
Selasa, 18 Juni 2013
Aku Tahu Rasanya - Menunggu
“
Taukah kalian bagaimana rasanya ketika orang yang kita cintai adalah
satu-satunya orang yang tak bisa kita miliki??” aku tahu rasanya .
Meski
aku seribu kali memanggil namanya dia tetap tak bisa mendengarku karna dihati
lelaki itu sudah tersimpan nama seseorang, wanita yang dicintainya.
“
Hidup memang terkadang tidak adil , dan aku merasa ketidakadilan itu terasa
begitu menyakitkan . Saat aku menyadari bahwa lelaki itu begitu berharga dalam
hidupku, adalah ketika kenyataan berteriak bahwa dia adalah seseorang yang tak
boleh kucintai sekarang . Sungguh , aku akan melakukan apapun sekarang untuk
bisa bersamanya, walau sepertinya tak masuk akal tapi aku benar-benar ingin
bersama lelaki itu bagaimanapun caranya. Jika berlutut bisa mengembalikan dia
padaku aku akan melakukannya bahkan seribu kali .
“Kini semuanya sudah terlambat, bagaimanapun
aku meratap, sekeras apapun aku berusaha dia tak mungkin kembali padaku.
Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah melupakannya meski aku harus
menghabiskan separuh hidupku hanya untuk melupakannya karna kutahu ini akan
sulit. Aku akan melakukannya karna saat sosok itu sudah tak lagi terjangkau
yang bisa kulakukan hanya melupakannya walaupun butuh waktu yang sangat lama ,
aku akan mencobanya.
“
Setiap kali aku melihat sosok itu, ada guratan penyesalan tersirat diwajahku.
Senyuman itu tak lagi menyimpan kebahagiaan didalam hatiku karna kini sudah
terasa getir. Apa dengan menyesal waktu akan membawanya kembali, kutahu itu
tidak mungkin . Untuk sisa waktu yang kumiliki dengan rasa sakit yang
menggelayuti tubuhku mampukah aku bertahan tanpa cinta darinya. Setelah
kepergiannya aku tahu apa itu kehilangan, apa itu rindu , dan apa itu cinta .
Sesuatu yang seharusnya kuperjuangkan saat aku memiliki kesempatan untuk
menghentikannya tapi aku membiarkannya pergi tanpa mengetahui apapun .
“Taukah kalian apa yang paling kusesali ?? aku
tak pernah mengatakan bahwa sesungguhnya aku sangat mencintainya. Aku sangat
merindukan senyumannya dan suara merdunya. Dulu didalam benakku kuciptakan
pikiran bodoh, membayangkan suatu saat dia akan terluka karna kepergianku
itulah alasan mengapa aku tak bisa mengatakan perasaanku padahal salah satu
alasanku ingin terus hidup adalah dirinya. Ini memang bodoh, aku memintanya
pergi tapi mengapa terasa begitu menyakitkan saat dia benar-benar pergi.
Sekarang tak ada lagi reno disampingku ,setahun berlalu kenangan cinta itu
sudah terkikis didalam hatinya, sudah tak ada lagi aku dihati lelaki itu .
Mungkin aku cinta mati pada reno karna sampai hari ini tak sedetikpun aku
pernah melupakannya , karna dia tetap menjadi alasan untuk jantung ini tetap
berdetak .
Aku masih dengan rasa sakit yang disebabkan
oleh penyakit ini, kanker otak yang sudah menggerogoti tubuhku dan merenggut
kebahagiaanku. Sejak aku tahu aku mengidap penyakit mematikan itu aku tak punya
keberanian untuk mencintai reno walau aku tahu reno sangat mencintaiku dan
pasti akan menerima keadaanku tapi aku tak pernah siap saat harus melihat reno
menitihkan air matanya melihat keadaanku . Lambat laun pasti fisikku akan
berubah mulanya tubuhku yang akan semakin kurus lalu rambutku yang perlahan
akan membotakkan kepalaku belum rasa sakit saat kemotherapy, sungguh aku tak
ingin dia berada disampingku walaupun aku sangat mencintainya .
Reno telah menemukan wanita yang kini mengisi
hari-harinya dan mampu menghapus luka yang tajam kutorehkan padanya dulu .
Cinta seperrti apa yang kumiliki untuknya melihatnya tersenyum bersama wanita
itu membuat jantungku ingin berhenti. Aku sakit karna wanita itu bukan aku, dia
cantik , menarik dan sehat entahlah tapi kenyataan itu membuatku sedih.
***
Rintik hujan pagi ini membur bersama embun yang masih menggantung dipucuk dedaunan . Aku mendorong kursi rodaku keluar dan merasakan rintik air langit yang membasahi telapak tanganku . Kupejamkan mataku , butiran bening itu begitu saja membasahi kelopak mataku bersamanya dalam segenap hatiku berdoa “ Tuhan, jika ada sesuatu yang paling kuinginkan disisa waktuku adalah menghabiskannya bersama reno walau hanya satu jam ..”. Saat membuka mata tanganku basah dipenuhi butiran bening seperti embun yang membasahi tanganku , rasanya seperti aku bisa menyentuh langit itulah mengapa aku begitu suka gerimis dipagi hari. karna hanya dengan memejamkan mataku aku mampu kembali kemasa itu, masa-masa indahku bersama reno yang kini hanya jadi bagian dari masalalu yang harus sudah kuhapus. Menjadi memoribilia yang tak sanggup mengulang.
Aku masih berada dalam lamunanku sembari
bernostalgia mengingat kenangan-kenangan indah karna aku ingin menyimpannya
bahkan ketika aku sudah tidak ada lagi didunia yang sama dengannya . Tanpa
sadar senyuman tipis mengembang dibibirku yang beku . Ada perasaan yang tak
bisa kujelaskan setiap kali aku mengingatnya , membuatku terus ingin bertahan
dibumiku untuk menunggunya .
Hanya sebuah diary kecil yang mengetahui
seperti apa yang kurasakan selama ini. Aku pernah berharap kalau semua yang
terjadi “ JUST A DREAM” tapi saat aku membuka mataku, aku sadar ini bukan mimpi
tapi kenyataan berupa takdir yang sudah tuhan gariskan padaku .
Hari itu langit sedikit mendung , Aku
membuka mataku setelah menutupnya beberapa hari. Kubuka jendela kamar rumah sakit , Aku
seperti melihat duniaku yang baru . Kubiarkan angin mengacaukan tatanan
rambutku yang tipis terurai , Tatapan mataku menerawang jauh entah kemana,
pikirankupun kosong, hanya cairan implusive yang menggenangi kelopak mataku
..Entahlah rasanya begitu sakit lebih sakit dari rasa sakit yang pernah aku
rasakan , dadaku pun terasa begitu sesak . Ternyata sudah seminggu aku
terbaring koma disini , Saat aku bangun tak ada seorangpun disampingku . “Pagi
hari baru, dunia ini masih tetap sama tapi semuanya menjadi berbeda karna tak
akan pernah lagi ada dirimu yang mewarnai hariku meski kita masih bernaung
dilangit yang sama tapi aku sadar kita tak mungkin bersama . Biarlah aku terus
mencintaimu sampai aku mati .
krrek
......!!! Suara pintu terbuka
pelan , aku menoleh kearahnya perlahan sosok itu terlihat remang olehku dari
kejauhan namun sosok itu begitu tidak asing bagiku. Dia perlahan mendekat
kearahku yang masih berdiri disamping jendela. Air mataku yang belum kering
tadi kini kembali membasahi pipiku, orang itu adalah reno . Aku masih tak
percaya dengan apa yang kulihat didepan mataku saat ini, mungkin ini hanya
mimpi atau aku masih belum sadar tapi dia ada dihadapanku sekarang , sosok yang
paling kurindukan itu dia berdiri dihadapanku dengan tatapan kesedihan yang
terlihat jelas diwajahnya . Aku tak
sanggup melihat kesedihan yang menggurati wajahnya ,sungguh aku tak ingin reno
melihatku dengan keadaan yang seperti ini tapi aku juga begitu merindukannya. Apa
yang harus kulakukan tuhan ??? dalam hatiku bergemuruh .
Perlahan reno mendekatkan tubuhnya ketubuhku dan mendekapku erat , sangat erat hingga aku sulit bernafas .
“Jangan begini ren ...!!”desisku lemah
“Jadi
ini alasannya, Ini menyebalkan !!!”gerutu reno melepaskan pelukannya terus
memegang kedua pipiku.
“Maafkan
aku , aku tak bisa mengatakannya!! Aku juga tak bisa melihatmu menderita karna
aku itu sangat menyakitkan ren, aku Cuma ingin kamu bahagia...??” jelasku yang
terus memandang wajah reno .
“kamu bodoh, apa kamu pikir aku bahagia tanpa kamu
dan ngebiarin kamu nanggung semua rasa sakit itu sendiri , nggak sya. Aku
sekarang ngerasa jadi orang yang paling bodoh , tolong maafin aku..?!”desis
reno
“Semuanya
tak lagi sama , jika air mataku bisa
membuatmu bahagia aku akan habiskan sisa waktuku untuk menangis, jika
merindukanmu membuat kau terluka aku hanya akan menyimpannya didalam hatiku..
Aku sangat mencintaimu, ingin bersamamu,dan menghabiskan sisa waktuku denganmu
tapi aku tahu itu hanya akan menyisakan luka yang dalam untukmu. “gumamku dalam
hati ..
next Day-- Iha Ginichi Koukii